Kata seni telah umum dipakai sebagai padanan kata inggris art. Rupanya pengertian seni dalam padanan art tadi mulai diperkenalkan dan dipakai di lingkungan kaum intelektual zaman itu, meskipun tampak bahwa kata yang sama masih dipergunakan dalam pengertian aslinya, yakni kecil.
Dalam seni memasak tentu saja ada teori memasak. Kalau kita mau membuat sayur asem, harus ada ramuan bumbu dan bahan-bahanya. Tetapi , memasak hanya berdasarkan ‘'teori’’ lugas semacam itu tentu saja akan menghasilkan masakan sayur asem yang seragam. Maka, diperlukan ‘’seni’’memasak sayur asem, yakni bekal kreativitas si pemasak untuk membuat sayur asem yang khas miliknya, meskipun masih berdasarkan bumbu dan bahan yang sama seperti dikemukakan dalam teori.
Kreativitas dalam hal ini adalah bagaimana seseorang mampu mempergunakan teori keterampilan dan menjawab persoalan dalam bidang nya masing-masing. Mereka yang hanya berpengetahuan dan trampil tapi kurang kreatif tentu akan menjadi tukang yang berbeda dengan seni.
Kembali kepada asal kata seni dalam bahasa indonesia ,pengertianya tampak menjadi aneh. Pengertian kecil (perasaan seni,burung seni) untuk mewakili pengertian tukang atau perbuatan, kemudian tampak janggal dan membingungkan. Aktivitas keterampilan yang dikenakan kepada art atau kunst tak ada hubunganya sama sekali dengan pengertian kecil.
Kata seni dalam pengertian trampil dan kreatif terpaksa harus diteriam, karena kenyataanya sejarahnya memang telah demikian adanya.
Bagian 10 apakah itu seni
Yang disebut seni memang merupakan suatu wujud yang terindera. Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar (visual,audio,dan audio-visual) seperti lukisan, musik, dan teater.
Nilai itu sifatnya subjektif yaitu tanggapan individu terhadap sesuatu(benda seni atau objek seni) berdasarkan pengalaman dan pengetahuanya. Tanggapan individu terhadap suatu benda seni akan membangkitkan kualitas nilai tertentu sesuai dengan nilai-nilai seni yang dikenal dan dialami si individu.
Material seni dipilih seniman untuk diolah menjadi medium seni. Dengan demikian, kita sampaikan kesimpulan bahwa nilai seni itu terletak pada aspek wujud dan isi benda seni. Seni tari berbeda dengan seni lukis, seni sastra berbeda dengan seni film. Tetapi yang jelas, setiap karya seni, apapun bidangnya, dapat dilihat aspek bentuk dan isinya. Disini kita bicara tentang nilai-nilai bentu seni dan isi seni.
Yang pertama kita tangkap dari sebuah benda seni adalah nilai bentuk seninya. Bentuk nilai seni diwujudkan oleh material-medium seninya masing-masing, sehingga kita segera tertari oleh daya pesona inderawinya. Inilah nilai seni yang bersifat kualitas empiris.
Seni itu adalah isi jiwa. Seni itu masalah komunikasi, masalh relasi nilai-nilai. Nilai itu selalu bersifat subjektif dan karenanya selalu bersifat historis. Nilai itu bersifat kontekstual. Sebuah benda seni secara stimulan memberikan kesatuan nilai-nilai melalui bentuknya. Melalui bentuk itulah tertangkap isi. Dalam hal ini ada dua aliran besar dalam aliran seniman, yakni bahwa isi tidak penting dalam benda seni, yang paling penting adalah bentuk demi bentuk itu sendiri sedangkan bagian satunya lagi adalah menekankan aspek isi ini dalam seni, bahwa seni itu selalu mempersoalkan nilai-nilai hidup lingkungan manusia.
Bagian 11 batasan seni
Intelektual adalah mahluk yang suka penjelasan. Batasan atau defenisi adalah penjelasan rasional objektif tentang suatu kenyataan , dan itu selalu berlaku di lingkungan kaum elit terpelajar. Kebenaran akan muncul kalau sudah terjelaskan. Batasan seni selalu dimulai dalam halaman-halaman buku ilmiah tentang seni.
Karena seni bukan semata-mata benda seni tetapi juga nilai-nilai yang dikandung didalam nya dan sert-merta dilihat oleh penikmat seni, maka batasanya juga dapat ganda. Yang pertama menyangkut nilai dan yang kedua menyangkut benda atau artefak seni. Bukan kenyataan seni yang ada diberi batasan, tetapi nilai ideal tentang seni yang terdapat dalam benak si pembuat batasan.
Benda seni adalah perwujudan dari nilai-nilai seni yang diekspresikan oleh seniman. Benda seni benar-benar disebut benda seni kalu publik seni berhasil menggali nilai-nilai yang terkandung dalam artefak seni tadi. Batasan seni yang bertolak dari unsur-unsur seniman akan memunculkan masalah ekspresi, kreasi, orisinalitas, intuisi,dll. Sementara itu, yang bertolak dari benda seni akan menekankan pentingnya aspek bentuk, material, sturuktur, simbol.dan sebagainya.
Yang bertolak dari publik seni akan melibatkan apresiasi, interpretasi, evaluasi, konteks , dan sebagainya. Batasan seni adalah nilai tentang apa yang disebut seni. Kembali kepada ucapan di atas , bahwa segala sesuatu yang memiliki sejarah tak akan mungkin untuk kita beri batasan, maka seni terus akan berkembang dan berubah, seperti halnuya manusia.
Bab 12 seni sebagai kualitas
Yang dimaksud kualitas ialah segala sesuatu yang dapat disebutkan mengenai suatu objek atau segi dari suatu objek yang merupakan bagian dari objek itu dan dapat membantu melukiskannya. Seniman pada mulanya berhadapan dengan suatu objek.
Seni bukan sekedar informasi mengenai kenyataan. Perwujutan nilai kualitas bukan sekedar menggunakan medium tertentu, tetapi dengan selera seni atau selera keindahan. Bukan hanya kualitas objek yang disampaikan tetapi juga kualitas medium iu sendiri. Salah satu guna seni yakni memperkaya pengalaman dengan melihat makna dan harga suatu objek biasa secara tak terduga.
Suatu karya seni dapat dikatakan berhasil kalau mampu menawarkan kualitas objek seni melalui kualitas medium seni. Kualitas yang dirasakan seniman itu bersifat subjektif. Orang yang bukan seniman mungkin akan terkuasai oleh kualitas perasaan penderitaan orang yang dicintainya, bahkan mungkin sampai pingsan atau histeris. Tugas seniman adalah mewujudkan kualitas rasa derita dalam sebuah bentuk dengan medium tertentu.
Kualitas yang dirasakan seniman terhadap objek tertentu atau non-objek, dan yang kemudian diwujudkan dalam karya seni, dapat ditanggapi oleh orang lain dengan berbeda-beda pula. Semuanya bergantung pada kekayaan atau kemiskinan pengalaman seni atau pengetahuan seni orangnya. Sementara, kualitas yang dirasakan si seniman berada di dalam karyanya.
Soal bermutu atau tidaknya sutu karya itu bergantung pada para penanggapnya khusus yang bertindak sebagai lembaga kritik seni. Lembaga kritik seni ini tidak harus kritikus pribadi, tetapi juga bisa sesama seniman, sebuah dewan penilai yang terdiri atas para pakar, seorang kolektor, atau intuisi seni yang ada dalam masyarakat.
Bagian 13 Seni menurut Clive Bell
Clive Bell seorang filsuf seni klasik moderen dengan bukunya yang terkenal seni(1993). Art teori bell yang terkenal yakni significant form ( bentuk bermakna), merupakan jalur pendapat plato tentang bentuk indah yang seolah-olah berada diluar bentuk karya itu sendiri. Teori ini juga mirip dengan teori disinterestedness(ketidakpamrihan). Temuan bell tentang seni sebagai bentuk bermakna ini amat populer.
Menurutnya semua sistem etetik dimulai dari pengalaman pribadi subjek tentang terjadinya emosi yang khas. Karya seni yang berhasil akan mampu membangkitkan emosi estetik tertentu yang berbeda satu sama lain. Berbagai pengalaman emosi yang ditimbulkan benda-benda seni tersebut bersifat subjektif, yang berarti bergantung pada selera masing-masing subjek.
Karakteristik emosi yang ditimbulkanya adalah hasil dari penangkapan berbagai hubungan antara unsur bentuk, warna, garis, yang membangun struktur tertentu dan bentuk tertentu. Emosi estetik ditimbulkan oleh adanya kualitas bentuk bermakna dalam sebuah benda seni.
Indah itu bersifat sensual. Wanita cantik menghadirkan bentuk yang indah, tetapi bukan bentuk bermakna , dalam arti tidak menggerakkan kita secara estetik. Bentuk bukan hanya objek emosi , tetapi juga dimaksudkan untuk membangkitkan emosi tertentu terhadap informasi yang dipresentasikan.
Seni bermakna itu terlepas dari berbagai kepentingan konteks sosio-budaya. Seni bermakna itu universal dan abadi, melewati batas-batas kepentingan konteks. Dengan demikian , sekalipun karakteristiknya berupa esensi-signifikan-konstan, dalam pilihan-pilihan bentuk eksis terjadi perubahan perseptual, kata bell.
Bagian 14 seni menurut leo tolstoi
Leo Tolstoi adalah sastrawan Rusia terkemiuka yang telah menulis beberapa novel besar, baik dalam bentuk permasalahan umat manusia. Pengarang ini mengemukakan pandanganya mengenai arti seni dalam esainya yang terkenal apakah itu seni??
Seni menurut kaum terpelajar yang menggemari karya seni tetapi tidak mendalami lebih jauh makna seni, diartikan sederhana saja, yakni aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Yang disebut indah itu adalah sesuatu yang ama sempurna dalam dirinya , yang dapat memberikan semacam kesenangan khusus kepada penerimanya.
Tolstoi tidak menyetujui pendapat kaum terpelajar ini. Seni dapat dilihat hanya pada segi memberikan kesenangan berupa keindahan. Setiap orang mempunyai selera sendiri terhadap sesuatu yang disebut indah dan memberikan kepuasan serta kesenangan pada dirinya.
Seni adalah semacam persetubuhan antara satu manusia dengan manusia lain. Seni adalah ungkapan perasaan seniman yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakanya. Menurut tolstoi jenis perasaan yang diekspresikan seniman itu beragam , yakni dapat berupa perasaan yang kuat atau yang lemah, persaan yang penting dan tak berarti, perasaan baik dan buruk.
Seniman mengungkapkan persaan akibat pengalaman sendiri, bukan untuk kepentinganya sendiri, tetapi untuk kepentingan banyak orang lain. Seni bukan yang memberikan keindahan sempurna, yang menyenangkan , dan memuaskan manusia, tetapi seni membuat manusia menjadi sempurna sebagai manusia.
Bagian 15 seni menurut susanne k langer
Karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Kebebnaran perasaan manusia umumnya inilah yang harus dicapai dan ditemukan oleh seniman meskipun ia dapat mendasarkanya pada pengalaman persaan pribadinya.
Seniman menciptakan sebuah ilusi,gambar,brupa ruang visual. Ruang visual dalam seni adalah ruang yang diciptakan nya. Ruang adalah sesutau yang melebihi wujud nya sendiri.
Kata Langer bagaimana pun, dalam pemahaman suatau karya , kita melihatnya tidak sebagaimana pemilihan bentuk ekspresi nya tetapi sebagaimana kebenaranya. Prinsip dalam bentuk seni adalah pengertian abstrak, yakni stuktur , artikulasi, hasul menyeluruh dari hubungan dari berbagai faktor yang saling berhubungan atau lebih tepatnya cara terkaitnya berbagai aspek secara keseluruhan.
Kekayaan seni yang berhasil selalu menantang penenrimaan nya untuk berkreasi menciptakan bentuknya sendiri sehingga ditemukan makna baru. Isi seni itu absrak dan hanya dapat dicapai lewat bentuk seni yang dapat di indera. Seni adalah bentuk yang hidup atau menurut bell bentuk yang bermakana.
Begitulah , dapat kita lihat bagaimana memahami hakikat seni dari segi filsafat , yang satu aspek nya tak dapat dipisahkan dari aspek yang lain. Untuk menjelaskan kreasi, perlu disinggung ekspresi dan bentuk. Begitu pula sebaliknya .
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Bagian 9 Melacak Kata Seni. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://makeayoutubevideos.blogspot.com/2015/09/bagian-9-melacak-kata-seni.html. Terimakasih atas perhatiannya.