Pada dasarnya ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ILMU YG MEMPELAJARI TENTANG NILAI, KEMAMPUAN, DAN PERILAKU SESEORANG DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP UNTUK MEMPEROLEH PELUANG DENGAN BERBAGAI RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPINYA.
Dalam konteks bisnis seperti yang telah dikemukakan oleh Thomas w.Zimmerer (1996) bahwa : ” Entrepreneurship is the result of a diciplined, systematic process of applying creativity and innovations to needs and opportunities in the marketplace “
Dahulu orang berpendapat bahwa kewirausahaan dianggap sebagai bakat yang dibawa sejak lahir (entrepeneurship are born, not made), namun belakangan anggapan tsb. sudah berubah ke anggapan bahwa “ Entrepeneurship are not only born ,but also made “. Hal ini berarti bahwa kewirausahaan dapat dipelajari dan atu diajarkan. Pengembangan bakat kewirausahaan dapat dilakukan melalui pendidikan , oleh karenanya untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, melainkan harus juga memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan dimasukinya.
Ilmu kewirausahaan ini mulai berkembang pesat sejak awal abad 20, di USA ada lebih dari 500 PT mengajarkan /memberikan pendidikan mengenai kewirausahaan.
Ilmu kwewirausahaan ini diajarkan sebagi ilmu tersendiri dengan argumentasi sbb. :
1. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang uth dan nyata, yaitu dengan adanya teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture start up” dan “venture growth”, dengan demikian jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum (frame work general management courses) yang memisahkan manajemen dari kepemilikan usaha (business ownership).
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru dan berbeda (ability to create new and different things).
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan (wealth creationprocess an entrepreneurial endeavor by its ownnight, nation’s prosperity, individual self reliance) atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Perkembangan ilmu kewirausahaan sangat pesat, identik dengan perkembangan ilmu bisnis. Pada awalnya ilmu kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun dengan pesat mengalami evolusi ke berbagai bidang lain seperti industri, pendidikan, kesehatan serta berbagai institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya , dalam menciptakan perubahan, pembaharuan dan kemajuan.
Kewirausahaan tidak saja digunakan sebagai kiat2 bisnis jangka pensdek, tetapi juga digunakan sebagai alat kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang (misalnya di bidang bisnis à perusahaan sukses dan memperoleh peluang besar karena memiliki kreativitas dan inovasi yang baik. Melaui kreativitas dan inovatif, wirausaha menciptakan nilai tambah barang sehingga memperoleh berbagai keunggulan termasuk competitive advantage). Berbagai perusahaan seperti Microsoft, Sony, Toyota merupakan contoh2 perusahaan yang sukses dalam produknya. Demikian pula halnya dalam bidang lain seperti pemerintahan , dewasa ini dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang memunculkan kreativitas dan inovasi sehingga akan dapat memiliki motivasi, optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara2 maupun output baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan David Osborne (1992) dalam bukunya ”Reinventing Goverment” bahwa sejalan dengan perkembangan dunia dewasa ini, pemerintah dituntut untuk berjiwa kewirausahaan (entrepreneuria goverment).
Materi 2.2 OBYEK STUDI KEWIRAUSAHAAN.
Obyek studi kewirausahaan mencakup nilai2 dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dlam bentuk perilaku, yang dalam hal ini meliputi :
1. KEMAMPUAN MERUMUSKAN TUJUAN HIDUP/BERUSAHA. Dalam konteks ini perlu perenungan,koreksi yang kemudian secara berulang dibaca dan diamati sampai dapat memahami apa yang menjadi keauannya.
2. KEMAMPUAN MEMOTIVASI DIRI.
Yang diperlukan untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang me nyala2.
3. KEMAMPUAN UNTUK BERINISIATIF.
Yaitu kemampuan mengerjkan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah pihak lain, yang dilakukan ber-ulang2 sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif.
4. KEMAMPUAN UNTUK BERINOVASI.
Yang melahirkan kreativitas (daya cipta), yang setelah dibiasakan ber-ulang2 akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif ini merupakan desakan dalam diri seseorang untuk selalu mencari berbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa saja yang dapat dijadikan piranti dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5. KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MODAL (BARANG DAN UANG).
6. KEMAMPUAN UNTUK MENGATUR WAKTU DAN MEMBIASAKAN DIRI untuk selalu yepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan.
7. KEMAMPUAN MENTAL YANG BERLANDASKAN AGAMA.
8. KEMAMPUAN MEMBIASAKAN DIRI DALAM MENGAMBIL HIKMAH dari pengalaman yang baik maupun yang menyakitkan.
l
Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa obyek studi kewirausahaan adalah KEMAMPUAN MERUMUSKAN TUJUAN HIDUP, MEMOTIVASI DIRI, BERINISIATIF,MEMBENTUK MODAL,MENGATUR WAKTU DAN MEMBIASAKAN DIRI UNTUK MAU BELAJAR DARI PENGALAMAN.
Materi 2.3 HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN.
Pada dasarnya hakikat kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri2 yang melekat pada seseorangyang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.
Jadi inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dalam konteks manajemen wirausah adalah seseorang yangmemiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya (money, materials, man, teknologi /machine , untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses produksi ataupun pengembangan organisasi usaha. Sekaligus mempunyai kombinasi elemen2 (unsur2) internal yang mencakup kombinasi visi, motivasi,komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Menurut Edi Swasono (1978) berkenaan dengan aspek bisnis, wirausaha adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wira usaha
Menurut Norman M.Scarborough dan Thomas W.Zimmerer (1993) wirausaha adalah :
” An entrepeneur is one who creates a new budiness in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on those opprtunities”
Sedangkan menurut Dan Steinhoff dan John F.Burgess (1933) wirausaha adalah :
“ Aperson who organizes, manages,and assumes the risk of abusiness or enterprise is an entrepreneur. Entrepreneur is individual who risk financial,material and human resources a new way to create a new business concept or opportunities within an existing firm”
Dari pengertian diatas seolah-olah kewirausahaan identik dengan kemampuan para pengusaha dalam dunia usaha (bisnis). Padahal kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak atau cirri pengusaha semata, Karenna sifat ini dimiliki juga oleh yang bukan pengusaha.
Menurut Schumpeter wirausaha merupakan pengusaha yang melaksanakan kombinasi2 baru dalam bidang teknik dan komersial ke dalam bentuk praktek. Jadi inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan2 baru dalam perekonomian.
Kemungkinan2 baru tsb. mencakup :
Memperkenalkan produk baru atau kwalitas baru suatu barang yang belum dikenal oleh konsumen.
Melakukan suatu metode produksi baru, dari suatu penemuan ilmiah baru dn cara2 baru untuk menangani suatu produk agar lebih mendatangkan keuntungan.
Membuka pasar baru yaitu pasar yang belum pernah ada atau belum pernah dimasuki cabang industri yang bersangkutan.
Pembukaan suatu sumber dasar baru, atau setengah jadi ataupun sumber2 yang masih harus dikembangkan.
Pelaksanaan organisasi baru
Kewirausahaan muncul bila seseorang berani mengembangkan usaha2 dan ide2nya. Proses kewirausahaan mencakup semua fungsi aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Oleh karenanya wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan organisasi untuk mencapai peluang tsb. (Bygrave, 1995).
Sementara itu menurut Meredith (1996), berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan, dan sumberdaya. Dengan demikian berwirausaha merupakan merupakan suatu pekerjaan atau karir yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil risiko, membuat keputusan2 dan tindakan2 untuk meraih tujuan. Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumberdaya yang diperlukan dan bertindak untuk meraih keuntungan dari peluang2 tsb.
Jadi esensi kewirausahaan adalah menciptakan added value di pasar melalui proses kombinasi antara sumberdaya dengan cara2 baru yang berbeda agar dapat memperoleh competitive advantage. Adapun cara2 tsb. meliputi :
1. Developing new technology
2. Discovering new knowledge
3. Improving existing goos or services
4. Finding different ways of providing more goods and services with fewer resources.
Dalam pada itu secara mendasar jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan, tantangan dan menghendaki kemajuan.
Dari gambaran diatas ada 6 hakikat penting kewirausahaan , yaitu :
1. Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang didasarkan pada sumberdaya, tenag penggerk,tujuan, siasat,kiat,proses dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
3. Merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan problem dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
4. Merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan pengembangan usaha
5. Merupakan proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan sesuatu yang berbeda (inovatif) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Merupakan usaha menciptakan added value dengan jalan mengkombinasikan sumberdaya melalui cara2 baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Added value tsb dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru yang lebih efisien, memperbaiki produk yang sudah ada, menemukan cara baru untuk memberikan kepuasn pada konsumen.
Dari ke 6 konsep diatas kewirausahaan dapat didifinisikan sebagai :
SUATU KEMAMPUAN KREATIF DAN INOVATIF YANG DIJADIKAN KIAT, DASAR, SUMBERDAYA, PROSES DAN PERJUANGAN UNTUK MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH BARANG DAN JASA, YANG DILAKUKAN DENGAN KEBERANIAN UNTUK MENGHADAPI RISIKO.
Materi 2.4 KARAKTERISTIK DAN NIALI2 HAKIKI KEWIRAUSAHAAN.
2.4.1 Karakteristik kewirausahaan .
Selain ciri2 dan sifat/watak kewirausahaan seperti yang telah kita bahas pada kuliah terdahulu, ahli lain seperti M Scarborough dan Thomas W Zimmerer (1993) mengemukakan 8 karakteristik berikut :
Desire or responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha2 yang dilakukannya. Seseorang yang punya tanggung jawab akan selalu mawas diri.
Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat.
Confidence in their ability to success ,yaitu percaya atas kemampuan diri untuk berhasil.
Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.
High level of energy, yaitu memilikisemangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif dan berwawasan jauh ke depan.
Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah.
Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.
Adapun karakteristik dalam bentuk nilai2 dan perilaku kewirausahaan menurut Arthur Kuriloff dan M.Mempil (1993) adalah sbb. :
VALUES BEHAVIOR
* Commitment * Staying with a task until finished
* Moderate risk * Not gambling cut choosing a middle cours
* Seeing opportunities * and grasping them
* Obyectivity * observing reality clearly
* Feedback * analyzing timely performance data to gu-
ide activity.
* Optimism * showing confidence in novel situatins
* Money * seeing it as resource and notan end it self
* Proactive management * managing through reality based on forward
planning.
Dalam pada itu menurut Dan Steinhoff dan John F Burges sifat dan kepribadian wirausaha yang berhasil mencakup :
1. They have the self confidence to work hard independently and understand that the risk taking is part of the equation for success.
2. They have organization ability, can set goals, are results – oriented and take responsibility for the results of their endeavors – good or bad.
3. They creative and seek an outlet for their creativity in an entrepreneurship
4. They enjoy challenges and find personal fulfillment in seeing their ideas through to completion.
2.4.2 NILAI2 HAKIKI KEWIRAUSAHAAN.
Konsep nilai (makna dan perangai) kewirausahaan menurut Milton Rockeach dibedakan menjadi dua yaitu ”nilai sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang” dan ”nilai sebagai sesuatu yang berkaitan dengan obyek”
Pandangan pertama bahwa manusia mempunyai nila yaitu sesuatu yang dijadikan ukuran bagi persepsinya terhadap dunia luar. Sekumpulan perangai yang tetap (watak) seseorang itu dapat dipandang sebagai suatu system nilai (Rockeach 1973). Oleh Karenna itu watak dan perangai yang melekat pada kewirausahaan dan menjadi ciri2 kewirausahaan dapat dipandang sebagai system nilai kewirausahaan, yang pada dasarnya hal ini identik dengan system nilai manajer. Selanjutnya dalam system nilai manajer ini dibagi menjadi dua kelompok nilai, yaitu (1) Sistem nilai pribadi dan (2) Sistem nilai kelompok atau organisasi.
Dalam system nilai pribadi terdapat 4 jemis system nilai yaitu :
1.Nilai primer pragmatik
2. Nilai primer moralistik
3.Nilai primer efektif
4.Nilai bauran
Dalam system nilai primer pragmatic terkandung beberapa unsure, diantaranya perencanaan,prestasi, produktivitas, kemampuan, kecakapan, kreativitas, kerja sama, kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic terkandung unsur2 keyakinan, jaminan, martabat, kehormatan dan ketaatan.
Dalam kewirausahaan ,sistem nilai primer pragmatik tsb.dapat dilihat dari watak, jiwa dan perilakunya, misal selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian ambil risiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kwalitas kerja, komitmen dan kemampuan mencari peluang
1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri2nya pengmbil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
2. Yang berorientasi kemajuan tapi bukan materi, wirausaha yang demikian ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas.
3. Yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misal dalam perhitungan usaha dengan kira2 sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengsui) supaya berhasil.
4. Yang berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model demikian ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris dan taat pada tata cara leluhur.
Beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan : (1) Self confidence, (2) Berorientasi tugas dan hasil, (3) Keberanian ambil risiko , (4) Kepemimpinan, (5) Berorientasi ke masa depan, (6) Keorisinilan : kreativitas dan inovasi.
Sementara itu pilihan terhadap risiko tergantung pada :
·Daya tarik setiap alternatif
·Kesediaan untuk rugi
·Kemungkinan relatif untuk sukses ataupun gagal.
Untuk dapat memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha dalam ambil risiko ,yang dalam hal ini ditentukan oleh :
·Keyakinan pada diri sendiri
·Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
·Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
Dalam pada itu ciri2 inovatif adalah :
· Tidak pernah puas dengan cara2 yang dilakukan saat ini, meskipun cara tsb.cukup baik/
· Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
· Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
Adapun ciri2 “inovational personality” yang kreatif, menurut Gerschenkron adalah :
1. Openness to experience
2. Creative imagination
3. Confidence and content in one’s own evaluation
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency (Punya kepuasan dalam mengahadapi & memecahkan permasalahan).
5. Has a duty or responsibility to achieve.
6. Inteligence and energetic.
Berpikir kreatif dalam kewirausahaan.
Ditinjau dari fungsinya otak manusia dibedakan menjadi bagian kiri dan kanan. Otak bagian kiri berperan menangkap logika dan simbol2 sekaligus digunakan untuk mengembangkan ketrampilan berpikir, sedangkan bagian kanan lebih menangkap hal yang bersifat intuitif dan emosional sekaligus menggerakan pikiran lateral dan meletakannya pada jiwa proses kreatif.
Dalam upaya belajar mengembangkan ketrampilan kreatif (dengan otak bagian kanan) dengan ciri2 :
1. Selalu bertanya : ”Apa ada cara yang lebih baik?”
2. Selalu menantang kebiasaan rutin, tradisi
3. Berefleksi, berpikir dalam
4. Berani bermain mental
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dibandingkan satu jwb yg benar
6. Melihat kegagalan/kesalahan sebagai jalan untuk sukses
7. Mengkorelasikan ide2 yang masih samar, untukhasilkan pemecahan inovatif
8. Punya kemampuan untuk bangkit diatas kebiasaan rutin danmelihat permasalahan dari perspektif yg lebih luas, kmd memfokuskan pada kebutuhan untuk berubah.
Tujuh langkah berpikir kreatif :
1. Hindari sikap untuk tidak belajar.
2. Belajar banyak hal.
3. Diskusikan ide kita dengan pihak lain
4. Himpun artikel2 yang penting
5. Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka pecahkan masalah.
6. Gunakan waktu untuk belajar dari orang lain
7. Kembangkan ketrampilan menyimak gagasan orang lain.
Cara meningkatkan kemampuan menstranformasi informasi kedalam ide2 :
1. Evaluasi bagian2 situasi beberapa saat,coba ambil gambaran luasnya.
2. Susun kembali unsur2 situasi tsb
3. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu,ingat bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan tercapai.
4. Lawan godaan yang menyebabkan penilaian kita ter-gesa2 dalam memecahkan persoalan atau mencari peluang.
Materi 2.5 SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA.
Didalam perusahaan, wirausaha merupakan seorang inisiator sekaligus organisator yang penting. Seseorang yang memilki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola perilaku sbb. (By Dusselman,1999) :
1. Inovatif, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide2 baru.
2. Keberanian untuk menghadapi risiko
3. Kemampuan manajerial (POAC)
4. Kepemimpinan, dlm hal ini mampu memotivasi, melaksanankan dan mengarahkan tujuan usaha.
Sedangkan menurut Kathleen Hawkins dan PeterA Turla, perilaku kewirausahaan tsb mencakup :
1. Kepribadian yang berupa kreativitas, disiplin diri, kepercayan diri, keberanian menghadapi risiko,punya dorongan & kemauan kuat.
2. Hubungan, yg tercermin dari hubungan antar personal , komunikasi, kepemimpinan dan manajemen.
3. Pemasaran yg mencakup ketrampilan dalam kaitannya dengan 4 P .
4. Keahlian dalam mengatur, denagn wujud penentuan tujuan, perencanaan, penjadwalan dan pengaturan pribadi.
5. Keuangan dengan indikator sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
Sementara itu David Mc Cleland mengemukakan 6 ciri perilaku kewirausahaan ,yaitu :
1. Ketrampialn ambil keputusan dan ambil risiko yang moderat
2. Energik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual
4. Mengetahi hasil2 dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok ukur satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan dimasa yg akan datang
6. Punya kemampuan berorganisasi termasuk manajerial
Materi 2.6 MOTIF BERPRESTASI KEWIRAUSAHAAN.
Seseorang memilki minat berwirausaha karena ada motif tertentu yaitu motif berprestasi (ACHIEVEMENT MOTIVE).
Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menenkankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi Jadi faktor dasarnya adalah kebutuhab yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow, yg kemudian oleh Clayton dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Existence needs ( physiological + security needs dari Maslow)
2. Relatedness needs (Social & esteem needs dari Maslow)
3. Growth needs (esteem needs & self actualization needs dar Maslow)
Adapun David McClelland mengelompokan needs menjadi :
1.Need for achievement (N ’ Ach)
2.Need for power (N ‘ Pow)
3.Need for affiliation. (N ‘ Aff)
Kebutuhan berprestasi terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu lebih baik & lebih efisien dari sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi (N ‘ Ach tinggi) mempunyai ciri2 :
(1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan problem yang ada pada dirinya.
(2) Selalu perlu umpan balik yang segera untuk evaluasi sukses/gagal.
(3) Berani hadapi risiko dengan penuh perhitungan
(4) Punya tanggung jawab personal yang tinggi
(5) Suka tantangan.
Kebutuhan akan kekuasaan (N ’ Pow,merupakan hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan menguasai orang lain. Ciri umumnya is senang bersaing, berorientasi pada status dan cenderung ingin menguasai orang lain.
Kebutuhan berafiliasi (N ’ Aff) merupakan hasrat untuk untuk diterima dan disukai oleh prang lain, dengan demikian lebih menyukai persahabatan, suka bekerja sama daripada persaingan dan saling pengertian. Menurut Stephen P Robbins, kebutuhan kedua dan ketigalah yang erat kaitannya dengan keberhasilan manajer saat ini.
Victor Vroom dalam teori ”Expectancy theory” menyatakan bahwa ” The strength of tendency to act in a certain way depend on the strength of an expentation that an act will be followed by a given out come and other actractivness of that outcome to the individual” (kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam suatu arah tertentu tergantung pada kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakanannya dan ketertarikan lain yang dihasilkan bagi seseorang). Dalam hal ini ada 3 variabel yang saling berhubungan, yaitu :
1. Attractiveness, merupakan imbalan yang diperoleh dari pekerjaan
2. Performeance –reward linkage, yaitu hubungan imbalan yg diperoleh dengan kinerja
3. Effort performance likage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang dihasilkan.
Jadi dalam teori ini ada 3 prinsip, yaitu :
1. P = f ( M x A ) Dimana : P = prestasi (performance)
2. M = f ( V1 x E ) M = motivation
3. V1 = f ( V2 x I ) A = ability
V 1 = valensi tingkat I
E = expectancy
I = instrumental
V2 = Jml valensi yg melekat pada
Perolehan tkt kedua.
Berkenaan dengan motif , pada dasarnya ada tiga fungsi yaitu :
1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak (sbg motor yg melepas energi
2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu
3. Menyeleksi perbuatan, untuk dijalankan dalam mencapai tujuan dng menghindari hal yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan tsb.
Beberapa alasan ,mengapa seseorang berwirausaha :
1. Keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, menjadi kaya,mencari pendapatan tambahan,jaminan stabilitas keuangan.
2. Sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dikenal dan dihormati, menjadi contoh bagi orang tua didesa,agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Pelayanan, yaitu memberi pekerjaan pada masyarakat, menatar masyarakat, masa depan keluarga, mendapat kesetiaan suami/isteri, membahagiakan bpk/ibu.
4. Pemenuhan diri,yaitu menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yg diinginkan, tak tergantung orang lain,menjadi lebih produktif, memanfaatkan kemampuan pribadi.
Beberapa peluang yg dpt diambil dari kewirausahaan (by Zimmerer) :
1. Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri
2. Peluang memanfaatkan potensi yg dimiliki secara penuh
3. Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial
4. Peluang untuk berkontribusi ke masyarakat dan menghargai usaha2 seseorang.
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN . Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link https://makeayoutubevideos.blogspot.com/2016/01/disiplin-ilmu-kewirausahaan.html. Terimakasih atas perhatiannya.