Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.
Seseorang akan berhasil dalam belajar, apabila dalam dirinya terdapat suatu kemauan dan dorongan yang kuat untuk belajar. Kemauan dan dorongan untuk belajar itulah yang dikatakan motivasi. Motivasi itu dapat berupa rasa ingin tahu tentang yang akan dipelajari dan bagaimana cara untuk memahami pelajaran tersebut sehingga proses belajar mengajar itu berhasil. Motivasi sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar, sebab tanpa adanya motivasi maka kegiatan belajar mengajar akan sulit berhasil.
Motivasi dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak tidak suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti alasan, corak atau latar belakang. Dalam hal ini motivasi diartikan sebagai daya bathin atau dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak memenuhi kebutuhan atau kemauannya.
Donal (dalam Djamarah 2011:148) mengemukakan :“Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:756) bahwa:”Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa manusia melaksanakan aktivitasnya berdasarkan dorongan dari dalam dirinya.
Hamalik (dalam Djamarah 2011:148) mengemukakan:”Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya”.
Motivasi berkaitan dengan satu tujuan misalnya perenang rajin berlatih tanpa mengenal lelah karena menganggap akan mendapat kemenangan. Dengan demikian motivasi mempunyai hubungan yang erat dalam kegiatan tersebut.
Dalam motivasi ada fungsi pokok yang satu sama lain saling berhubungan yaitu: Memberi semangat pada siswa untuk menumbuhkan rasa ingin belajar, mengarahkan siswa akan menemukan jalan yang benar, Membantu siswa agar mampu memilih tingkah laku yang sesuai guna pencapaian tujuannya. Dari hal yang sudah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak yang menyebabkan terjadinya perubahan energi pada diri manusia yang mendorongnya untuk bertindak dan mengarahkannya menuju tujuan tertentu.
Motivasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: Motivasi intrinsik dan Motivasi ekstrinsik.
2.1.6 Motivasi Intrinsik
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Motivasi intrinsik lebih berperan dibandingkan motivasi ekstrinsik karena sifatnya yang dapat bertahan lama.
Menurut Djamarah (2011:149) “Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Maslow (dalam Djamarah, 2011:149), ada tujuh hierarki/tingkatan kebutuhan manusia yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan rasa cinta
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri
6. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
7. Kebutuhan estetik.
Sardiman (2011:89) menyatakan bahwa:”motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan motivasi intrinsik dalam belajar adalah daya penggerak dalam diri setiap siswa yang mendorongnya untuk belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2.1.7 Motivasi Ekstrinsik
Didalam belajar mengajar peranan motivasi sangat dibutuhkan baik itu motivasi intrinsik ataupun motivasi ekstrinsik. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam hal ini motivasi ekstrinsik menjadi hal yan penting juga dalam pembelajaran.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada rangsangan dari luar.
Menurut Sardiman (2011:90) bahwa:
“Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya”.
Djamarah (2011:150) menyatakan bahwa: “motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar”. Dimyati (dalam Puspasari, 2009:10) menyatakan bahwa: “motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya”.
Dari uraian diatas bahwasanya motivasi ekstrinsik hanya dilakukan disekolah, dirumah, dan di masyarakat, hadiah dan hukuman sering digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan baik dan hasilnya sangat memuaskan maka ia akan memperoleh hadiah dari guru dan orangtua dan sebaliknya jika hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurangb maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman dari guru dan orang tua. Dalam hal ini hukuman dan juga hadiah dapat merupakan motivasi ekstrinsik bagi siswa untuk belajar lebih semangat.
Sardiman (2011:91) menyatakan bahwa: “motivasi ekstrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”. Dimyati (dalam Puspasari, 2009:11) menyatakan bahwa:”motivasi juga disebabkan karena adanya usaha dari luar usaha tersebut terjadi penyesuaian dengan kebutuhan sehingga siswa mempunyai minat untuk mengikuti pelajaran tersebut, kondisi eksternal yang berasal dari luar pribadi manusia. Misalnya: Kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain”. Kegagalan siswa dalam belajar bukan saja kesalahan dari siswa itu sendiri tetapi mungkin saja guru yang tidak berhasil dalam memberikan motivasi kepada siswa yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
Pernyataan diatas ditegaskan oleh Decce dan Grawford (Dalam Djamarah 2011:166) bahwa: “ada 4 fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran”.
Djamarah (2011:167) menyatakan bahwa:”Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak didik pahami”. Oleh karena itu, guru harus bisa dan pandai mempergunakan motivasi ekstrinsik ini dengan baik dan benar dalam rangka menunjang terciptanya komunikasi interpersonal dikelas.
Menurut Sardiman (2011:92) bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah adalah:
a. Memberi angka
b. Hadiah
c. Saingan/Kompetisi
d. Ego-involvement
e. Memberi ulangan
f. Mengetahui hasil
g. Pujian
h. Hukuman
i. Hasrat untuk belajar
j. Minat
k. Tujuan yang diakui
Selanjutnya kutipan di atas akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dan nilai kegiatan belajarnya. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang kuat.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu . Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang yang cukup penting.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapi harus diingat guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan.
f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, yang akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
g. Pujian
Apabila ada yang sukses dan berhasil mengerjakan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai penguatan yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti dalam diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Proses belajar akan lancar jika disertai dengan minat belajar.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang penting.
Sardiman (2011:92) mengatakan:”bahwa seorang siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dengan memperhatikan indikator-indikator: (a).Minat/Rasa ingin tahu, (b).Ego-Involvement, (c).Hukuman, (d).Hadiah/pujian, (e). Memberi Ulangan.
2.1.8 Pentingnya Motivasi dalam belajar
Motivasi memiliki peran yang sangat penting dalam belajar. Karena dengan adanya motivasi maka siswa dan siswi akan terdorong untuk belajar lebih giat lagi sehingga memperoleh nilai yang lebih bagus dan hasil belajar yang diperoleh juga meningkat.
Sardiman (2011:77) menyatakan bahwa: “memberikan motivasi kepada seseorang siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu .” lebih lanjut Sardiman (2011:85) menyatakan bahwa:” Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi”.
Dengan demikian, adanya motivasi yang baik akan menunjukkan hasil yang baik atau usaha yang tekun didasari adanya motivasi akan dapat melahirkan prestasi yang baik dalam belajar. Intensitas motivasi seseorang akan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Menurut Djamarah (2011:152) ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar, yaitu:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting dalam menumbuhkan kegiatan belajar. Dengan adanya motivasi ekstrinsik siswa-siswi akan lebih giat lagi dalam belajar.
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Pengertian Motivasi Belajar. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://makeayoutubevideos.blogspot.com/2015/09/pengertian-motivasi-belajar.html. Terimakasih atas perhatiannya.